Boleh, Tapi...



"Adik! Jangan naik-naik situ. Nanti jatuh!"

Saya menoleh. Seorang ibu berteriak pada anaknya yang sedang memanjat pagar.

"Nah, apa ibu bilang? Jatuh, kan? Makanya, kamu itu jangan ngeyel kalo ibu kasih tahu!" omelnya sewaktu si anak akhirnya terjatuh dan menangis.

Bukan ibu saya.

Saya ingat sekali, dulu saya juga seperti anak kecil itu. Permainan yang paling saya sukai adalah menjadi petualang. Bermain peran bersama teman-teman kampung, menjelajah kebun-kebun tetangga, memanjat pagar, atau memanjat traktor besar yang diparkir di dekat sawah depan rumah hanya untuk sekedar memuaskan fantasi kami sebagai petualang.

Ibu tak pernah melarang saya. Saya tak pernah mendengar kata "Jangan!" atau "Tak boleh!".

Ibu selalu bilang, "Boleh."

"Boleh, tapi hati-hati memanjatnya, soalnya nanti kalau jatuh sakit."

Lalu sewaktu saya tak hati-hati dan akhirnya terjatuh dari atas traktor dan pulang dengan kaki yang berdarah-darah, ibu juga tak memarahi. Tak juga mengatakan, "Apa ibu bilang?".

"Lain kali hati-hati, ya?" kata beliau sewaktu membersihkan luka dan menghentikan kucuran darah di kaki saya. Tak ada nada menghakimi. Tak ada nada tinggi. Ibu bahkan mengucapkan mantra ajaibnya setelah menutup luka, "Jopa japu.. Nambani sikile cah ayu." lalu memberikan tiupan ringan ke atasnya dan tersenyum. Walaupun saya yakin, sore itu hati ibu pasti ditumpuki kekhawatiran sewaktu melihat saya pulang dengan luka semacam itu.

Tak perlu larangan. Hanya nasihat dengan nada yang menyenangkan saja. Itu sudah cukup membuat saya tahu bahwa saya telah membuat kesalahan dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi nantinya.

Tak perlu omelan, cukup pesan yang disampaikan dengan suara penuh kelembutan. Itu justru lebih mengena dan tertempel di ingatan sampai sekarang.

Semoga saya juga akan bisa melakukan hal yang sama. Tak hanya pada anak saya saja. Tapi juga pada beliau di usia senjanya. Semoga padanya saya juga bisa selalu bertutur kata dengan penuh kelembutan.

Ternate, 26 Januari 2018
@30haribercerita #30hbc1826masakecil
------------------

Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik - QS 17:23

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang - QS 17:24

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil