Pernah Muda



"Udahlah. Nggak usah sok nasihatin deh. Kayak kamu nggak pernah muda aja dulu. Kayak waktu muda dulu kamu juga nggak melakukan itu!" serunya.

Lelaki itu tak membalas.

"Belajar, biar nggak perlu nyontek waktu ulangan. Nyontek itu nggak baik. Nggak bermanfaat," katanya lagi dengan suara dibuat-buat.

Lelaki itu masih juga tak membalas.

"Sholat tepat waktu. Ayo duduk dengarkan tausiyah. Ayo ikut kajian," katanya lagi dengan suara yang masih saja dibuat-buat.

Lelaki itu tetap diam. Tenang. Tak menunjukkan agresi. Wajahnya pun sama. Tak ada amarah yang menghiasi.

"Bosan aku dengar ceramahmu. Sok suci! Kayak dulu kamu nggak pernah nyontek aja waktu sekolah? Kayak kamu sholat aja. Kayak kamu dulu nggak ugal-ugalan aja," serunya. "Udahlah, Mas. Nggak usah sok nasihatin adikmu ini. Biarkan adikmu ini menikmati masa mudanya. Biarkan dia senang-senang. Nanti kalo udah seumuran mas, aku bakalan tobat, kok!"

"Iya, Dek. Aku pernah muda." Lelaki itu akhirnya membuka suara. "Aku pernah melakukan hal yang sama dengan apa yang kamu lakukan sekarang. Dan sekarang aku menyesal."

Dia diam. Hanya menatap lelaki yang begitu tenang itu.

"Aku menyesal akan waktu yang sudah kusia-siakan untuk melakukan kesenangan-kesenangan maya itu. Semua kesenangan itu tak akan bertahan lama. Hanya sementara. Dan lebih parahnya, tak akan bisa kita bawa ke kehidupan kita yang kedua."

Dia masih diam.

"Aku menyesal pada waktu yang tak bisa kuputar lagi. Pada hal-hal yang kuharap bisa kuperbaiki. Tapi sayangnya aku tak bisa. Dan penyesalan itu tak menyenangkan. Makanya, aku tak mau kamu ikut merasakan."

Rasa kesalnya mulai luntur sekarang. Entah mengapa. Mungkin karena sesal yang tergambar jelas di kedua mata abangnya.

"Sekarang saja ya, Dek. Karena umurmu, kita sama-sama tahu bahwa kita tak tahu akan sampai kapan. Umurku juga. Jadi.." Lelaki itu menatap adiknya yang membisu. "Sekarang saja ya?" tanyanya lagi.

Ternate, 27 Januari 2018
@30haribercerita #30hbc1827

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil