Pulang!



Aku memandangi warna langit yang sudah kemerahan di luar jendela pesawat. Sore ini aku pulang.


"Mbak, dipanggil bapak," kata petugas admin kantorku semalam, ketika aku lembur, berusaha menyelesaikan tumpukan pekerjaanku.

Bapak. Kami memanggil beliau dengan nama itu. Atasanku. Orang paling disegani di kantor ini. Paling galak jika memarahi. Jadi setiap kali beliau memanggil seperti ini, hanya pikiran buruk yang ada di benakku. Entah pekerjaanku tak benar, atau cara kerjaku. Pastilah ada sesuatu yang tak benar.

"Sibuk apa kamu hari ini?" Beliau melepas kaca mata, menatapku begitu aku memasuki ruang kerjanya.

"Bikin laporan kegiatan yang kemarin, Pak."

"Saya dengar ibumu sakit. Benar?"

Kepalaku terangguk. Ibu memang demam sejak dua hari lalu.

"Lalu apa yang kau lakukan di sini?" tanya beliau lagi. "Ibumu sakit. Seharusnya kau bersamanya sekarang, bukannya bertahan di kantor begini."

"Hanya demam, Pak."

"Pekerjaanmu itu tak akan ada habisnya. Jangan pernah menunggu pekerjaan habis untuk bisa berbakti pada ibumu." Beliau menatapku lurus. "Kita tak pernah tahu berapa banyak lagi waktu mereka bersama kita. Jangan kau sia-siakan waktu untuk berbakti kepada beliau."

Aku tertegun, tak menyangka akan mendengar rangkaian kata itu.

"Tugasmu itu masih bisa diselesaikan oleh yang lain. Segera buat surat permohonan cuti, lalu pulang. Berbaktilah pada ibumu."


Lalu sore ini, aku sudah berada di atas pesawat, bersiap menempuh empat jam perjalanan udara untuk bisa pulang.


"Pulang!" Suara beliau masih saja terngiang di telinga. "Saya tak suka menahan pegawai di kantor jika ada keluarga yang sakit, terutama suami dan orang tua. Kita ini bekerja untuk mereka. Apa gunanya kita bekerja keras jika saat mereka membutuhkan kita, kita malah tak ada untuk mereka?"

Ternate, 23 Januari 2018
photo credit: IG @yo____e

-------------------

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
(QS. Luqman 31: Ayat 14)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil