Tunda



Aku memasang telinga ketika suara perempuan itu terdengar lagi di pengeras suara. Berharap panggilan itu ditujukan pada penumpang pesawat yang seharusnya sudah membawaku pulang tiga jam yang lalu. Tapi, bukan. Pesawatku masih juga belum ada kabar baru, belum ada tanda-tanda datang.

"Dinikmati saja," kata suara di belakangku.

Dinikmati? Enak saja dia bilang dinikmati. Dia kan tidak tahu seberapa lelahnya aku. Dia tidak tahu apa saja yang sudah kulalui di kota ini, bagaimana padatnya kegiatanku seminggu ini hingga tidur saja aku tak bisa nyenyak? Apanya yang mau dinikmati?

"Sudahlah. Nikmati saja," katanya lagi. Nadanya sok menasihati sekali.

Dengan cepat aku berbalik, siap membalasnya dengan ribuan keluhan yang mengganjal di tenggorokan. Siap mendamprat manusia yang sok menasihati itu. Tapi, lantas aku urung sewaktu sadar bahwa dia tak sedang berbicara denganku. Tangan kanannya memegang ponsel yang menempel di telinganya.

Aku melengos. Sial. Kupikir dia berbicara denganku.

"Segala hal itu dinikmati saja. Dijalani. Jangan terlalu banyak mengeluh. Bisa jadi kita tidak menyukai sesuatu tapi itu baik untuk kita," katanya lagi.

Iya, dia benar. Bisa jadi memang seperti itu.

"Loh, siapa yang sok bijak?" tanyanya diselingi tawa. "Kan memang begitu. Disyukuri saja. Pasti ada hikmahnya, kok."

Ah, tapi kupikir-pikir, bicara itu memang selalu lebih mudah daripada menjalani.

"Ya ada. Tiga tahun lalu, waktu pulang lebaran, nyatanya setelah delayed lima jam di Surabaya itu, ada kan hikmahnya? Ternyata jodohku ada di sana. Kamu" Dia lantas tertawa lagi pelan. "Ini bukan gombal," katanya lagi.

Aku memutar bola mata.

"Sudah. Dijalani sajalah. Kalo Alloh bilang pulang, aku pasti pulang, kok." Ada jeda kemudian. Dia mendengarkan, lalu menghela napas. "Jika pertanyaanmu seperti itu, aku cuma bisa bilang kita terima saja. Untuk urusan yang perlu dan bisa kuubah, aku akan berusaha mengubah. Tapi untuk yang tak bisa, kita tawakal saja, ya?"

Iya. Aku menjawabnya dalam hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil