Sampah



"Ambil lagi gelas plastikmu."

"Kenapa?"

"Ini jalan. Bukan tempat sampah."

"Ya habis tak disediakan tempat sampah."

"Paling tidak, kamu masih bisa menyimpannya sebentar sampai kita bertemu tempat sampah."

"Yang lain juga buang sampah sembarangan, kok. Repot amat kita harus nyari tempat sampah."

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya (1). Tumbuhan dan hewan sudah berusaha menyeimbangkan alam, loh. Alloh sudah memperbaiki alam lewat mereka. Masak kita, manusia yang mengaku berakal, mau merusaknya lagi hanya karena orang lain melakukan hal yang sama?"

"Ah, kan nanti juga ada tukang sapunya? Kalo aku buang sampah di tempat sampah, nanti dia nggak dapet kerjaan. Jadi sebenernya aku ini bantuin mereka.

"Bantuan itu meringankan, bukan menambah pekerjaan. Tanpa ada sampahmu, mereka tetap harus membersihkan dedaunan yang berguguran, kok. Alloh sudah menjamin rezeki mereka. Kamu tenang saja."

"Kita buang sampah di tempat sampah, toh akhirnya sampahnya juga cuma ditumpuk di tempat pembuangan sampah sana. Sama aja sih sebenernya. Kita ini ga ngejaga alam."

"Justru karena belum bisa membantu mengolah sampah skala besar di sana, makanya kita berusaha melakukan apa yang kita bisa dulu. Kan kita tahu kalo sampah numpuk di sini, akan bisa banjir."

"Ah, kita kan ga tinggal di sini. Bukan kita yang bakal kebanjiran."

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban? (2)"

Kemudian ada hening di antara mereka.


#20180225 #sampah

--------------------------
(1) Qur'an Surah Al A'raf: 56
(2) Qur'an Surah Qiyamah: 36

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil