Bentakan



"Bapak, coba lihat itu.."

"Sebentar, bapak balas sms ini dulu." Aku abai padanya. Pesan singkat dari teman sejawatku memang sedang memerlukan balasan secepatnya.

"Bapaaak.. coba lihat ini duluu. Sebentaaar sajaa," pintanya.

"Kakak! Sabar sedikit. Sms ini penting! Bapak harus membalasnya sekarang juga! Apa susahnya sih kamu sabar sebentar?" bentakku dengan gusar.

Lantas tak ada suara. Aku membalas pesan singkat itu tanpa ada gangguan. Satu, dua, tiga kali kami bertukar pesan tentang pekerjaan kantor yang tak pernah ada habisnya itu.

"Ini jagungku! Ambil jagungmu sendiri sana!"

Aku meletakkan ponsel, mendapati sulungku sedang menikmati jagung bakarnya, enggan berbagi dengan adiknya. Lalu kulihat wajah bungsuku siap menumpahkan tangis karena bentakan kakaknya.

"Kakak, tidak boleh bicara seperti itu! Tak baik membentak. Bicara sama adik kok volumenya seperti itu?"

"Kenapa tak boleh membentak?" tanyanya.

"Itu tak baik. Tak sopan."

"Kenapa tak boleh membentak?" tanyanya lagi. "Aku kan hanya menirukan bapak," sambungnya cepat sebelum aku sempat menjawab pertanyaannya.



#20180303 #Bentakan
photo credit: IG @dhiu.ngelo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil