Foto




Anak zaman sekarang. Terlalu sibuk dengan gawai-nya masing-masing. Padahal ada teman yang duduk di hadapannya.

Begitu keterangan foto itu selesai kutulis, aku langsung mengunggah foto yang diam-diam kuambil itu ke akun media sosialku. Tak habis pikir dengan kelakuan manusia zaman sekarang. Di depannya ada manusia kok malah sibuk dengan gawainya sendiri.

Ponselku bergetar. Sebuah pemberitahuan muncul di bagian kanan atas logo media sosial. Aku membukanya. Seorang teman di media sosial itu, yang sebenarnya tak terlalu kukenal, mengirimkan pesan pribadi padaku.

QS. Al-Hujurat: 12.

Hanya itu yang dituliskan dalam pesannya. Aku dengan cepat membalas pesannya.

Maaf, apa maksudnya?

Tentang foto yang baru saja kamu bagikan. Sudahkah kamu meminta izin pada mereka sebelum mengambil.gambar mereka? Sudahkah meminta izin untuk mengunggahnya?

Aku tak menjawab. Dia masih menuliskan sesuatu di sana.

Hati-hati dengan ghibah zaman sekarang. Mengambil gambar orang tanpa izin, mengunggahnya di media sosial, lalu menambahkan keterangan sesuai asumsi kita saja. Menjadikan mereka contoh buruk bagi warganet yang membaca tulisanmu. Itu ghibah namanya.

Dia masih menuliskan sesuatu di sana.

Sedangkan kamu tak tahu pasti karena tak bertanya, hanya berasumsi. Bagaimana jika dia sedang menerima pesan penting di ponselnya? Atau, jika pun tidak, jika benar dia mengabaikan dunia sekitarnya hanya untuk ponsel, dekati dan nasihati. Jika tak berani, diam saja dan doakan kebaikannya. Itu lebih baik daripada menyebarluaskannya di media sosial.

Dia masih menuliskan sesuatu lagi di sana.

Tak peduli yang kamu tuliskan di keterangan foto itu benar atau salah, ketika orang lain membaca statusmu dan mengaminkan, menyukai, ikut membicarakannya mereka yang ada di fotomu itu, kamu pikir kamu tak dapat dosanya?

Dia kembali menuliskan sesuatu.

Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

Aku terdiam, lalu buru-buru menghapus foto yang sudah disukai dua puluhan teman mayaku. Duh, bagaimana ini?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil