Ga Berkah

dokumen pribadi



"Nipu lagi!" keluhku sambil memundurkan posisi duduk, menempelkan punggung ke dinding.

Orang-orang yang baru saja selesai menonton film mulai keluar dari pintu teater yang ada di depanku.

"Siapa yang nipu?" tanyamu.

"Orang-orang, nih. Suka banget nipu. Ngaplot film apa, dikasih judulnya apa.. Nipu orang cuman biar banyak yang mampir terus nonton videonya. Kamu tau kan, semakin banyak yang nonton, semakin nguntungin buat dia?"

"Terus kenapa?"

"Ya ga papa sih. Cuman cari duit kok ya gitu banget. Nggak berkah lah rejekinya dia itu."

"Udahlah, nggak usah ngomong gitu. Toh, kamu juga nyari film bajakan di youtube. Mbok ya modal dikit, cari yang ori gitu. Hargain yang udah bikin film."

"Aku pake kuota juga kali nontonnya. Kuota itu bayar kali," jawabku tanpa mengacuhkanmu. "Lagian, yang bikin film itu kan orang kaya. Artisnya orang kaya. Nggak papa lah kalo aku liat bajakannya aja. Itung-itung sedekahnya dia gitu."

"Ya hati-hati sajalah," katamu.

"Hati-hati? Kamu kok ngancem gitu?"

"Kok ngancam? Memperingatkan. Siapa tahu kamu lupa kalo kausalitas itu masih ada.



Solo, 3 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil