Menang

Siko, Ternate, Maluku Utara
(Dokumen Pribadi)


"Bunda, sudah adzan. Ayo sholat!" ajaknya dengan ceria.

Gadis kecil itu menarikku, memaksaku ikut berwudhu dengannya, lalu menyuruhku menjadi imam sholat baginya. Aku hanya menurut. Tak biasanya dia sesemangat ini ketika sholat. Jadi, mana mungkin kusia-siakan.

"Dek, hari ini bunda seneng banget, deh," kataku sembari melipat mukena selesai sholat.

"Adek juga, Bunda!" serunya riang. Dia bahkan tak bertanya mengapa aku senang.

Jadi, justru aku yang bertanya saking penasarannya mengapa dia begitu bersemangat hari ini.

"Memangnya, kenapa sih adek bahagia banget hari ini?"

"Soalnya adek menang, Bunda!"

Aku mengerutkan dahi.

"Menang apa? Memangnya adek ikut lomba apa?"

"Bukan lomba..."

"Terus apa?"

"Adek menang lawan setan!"

"Setan?" tanyaku terkejut.

"Iya.. Kata bu guru di sekolah tadi, setan suka bisikin kita buat nunda sholat, nunda melakukan apa yang Alloh suka sampai kita beneran lupa."

"Terus?" tanyaku.

"Ya terus hari ini adek ga mau kalah sama setan. Makanya tadi pas adzan langsung sholat. Biar setannya kalah. Terus... Adek menang deh!"

Aku mengacak kepalanya dan tersenyum. Dia saja yang anak kecil mau berusaha. Aku?


Solo, 7 Juni 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil