Shaf

Sukoharjo, Jawa Tengah (dokumen pribadi)


"Ntar malem jangan tarawih di masjid yang kemaren ya? Pindah aja. Agak jauh juga gapapa."

"Kenapa emangnya?"

"Ya habiiiss.. Ga nyaman banget salat jamaah di situ. Mepet-mepet banget shafnya. Padahal udah bawa sajadah masing-masing loh. Teteeep aja mepet, nginjek kaki, sampe masuk ke sajadah orang."

"Bukannya memang harus rapat ya shafnya?"

"Emang iya?"

"Kata mbah guru dulu sih kalo ga rapat, nanti celahnya dilewatin setan. Hehehehe.. Tapi bener, kok. Kan Rasululloh pernah bersabda 'Luruskanlah shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat.'."

"Rapat sih rapat, tapi ga usah pake nginjek kaki orang juga kalik."

"Ooh.. mungkin ga sengaja kali nginjeknya. Mungkin niatnya cuma mau nempelin mata kaki mereka aja ke mata kaki kamu. Biar shafnya lurus dan rapat. Cuma kan mata kakimu ga keliatan. Hehehe.."

"Tetep aja sempit, tauk."

"Apa mungkin cara berdiri kita yang masih salah, ya? Coba deh nanti kita cek lagi buku tuntunan salatnya. Cek lagi gimana Rasululloh berdiri saat salat. Karena ga mungkin aja rasanya kita diperintahkan melakukan ibadah sambil sempit-sempitan segitunya."

"He em."

"Jadi, nanti malam kita coba lagi di tempat yang sama?"

"He em."

#shaf #30CeritaRamadan2019

[1] HR. Bukhari, no. 723 dan Muslim, no. 433

Sumber:

https://rumaysho.com/17191-meluruskan-dan-merapatkan-shaf.html

http://www.nu.or.id/post/read/101620/menempelkan-kaki-dengan-kaki-orang-lain-dalam-merapatkan-shaf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil