Target

Pantai Ketawang, Purworejo, Jawa Tengah (dokumen pribadi)


"Besok sudah puasa," gumamnya sambil mengambil gambar lautan di hadapan kalian.

"Iya," jawabmu.

"Aku udah pasang target!"

"Target apa?"

"Target berburu pahala di bulan Ramadan, dong."

"Apa aja emangnya?"

"Tarawih, ngaji, hafalan surat...." Dia berhenti sebentar, melirikmu. Kamu masih mendengarkan. "Sholat sunnah, dzikir pagi petang, sedekah... Sholat dhuha nanti mau aku usahakan dua belas rekaat. Terus target sebulan bisa khatam baca Al Quran-nya. Terus... Pokoknya di pol-in semuanya."

Kamu tersenyum. "Sip," katamu.

"Gitu aja, Kak?"

"Lah memang kakak harus bilang apa?"

"Yaa.. ga tau juga. Biasanya sih aku dapet responnya ga kek gitu."

"Emang gimana respon yang biasa kamu dapet?"

"'Punya target kok cuma pas Ramadhan' atau 'Ga usah muluk-muluk. Alloh tu lebih suka ibadah yang sedikit-sedikit tapi rutin, daripada banyak tapi sesekali aja' atau 'Halah, paling cuma jadi target wacana doang'."

Kamu tergelak mendengar jawabannya.

"Ya memangnya kenapa kalo targetnya cuma pas Ramadhan? Paling ga kan punya target yang bagus. Kalo didukung, siapa tahu jadi lebih semangat terus targetnya bisa jadi target bulanan. Siapa tau juga, walaupun mungkin ga mencapai target, tapi jadi tetap berusaha dan ga putus di tengah jalan karena disemangati. Tugas kita kan seharusnya memberikan semangat kepada yang sedang berusaha menjadi baik, supaya semakin menjadi baik, bukannya malah menjatuhkan. Iya, kan?"

"Jadi... gapapa targetku kek gitu?"

"Gapapa. Nanti aku temenin buat mencapainya." Kamu mengedipkan sebelah mata lalu mengacak kepalanya sehingga senyuman lebar terbentuk di wajahnya.


Sukoharjo, 6 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil