Tak Enak

Dokumen Pribadi


"Mas," bisikku.

Kamu menoleh dan bertanya tanpa kata.

"Nasinya keras ya? Ternyata rasanya ga seenak yang kubayangin," kataku pelan sambil berusaha menghabiskan makan malamku.

Kamu hanya tersenyum, tak menanggapiku, lalu kembali mengobrol dengan teman-teman kantormu yang mengadakan buka puasa bersama ini.

Nafsu makanku agak berkurang. Padahal sejak melihat iklan tempat ini di media sosial, aku sudah ingin sekali kemari. Tapi ternyata rasanya hanya seperti ini.

"Ini daging ayamnya..." Aku tak menyelesaikan kata-kataku karena sebelah tanganmu tiba-tiba sudah ada di atas pergelangan tanganku. Aku tahu kamu sedang menyuruhku untuk tak meneruskan kata-kataku.

Kesal, tapi aku menurut, tak lagi berkomentar dan masih saja menurut sampai akhirnya kamu mengajakku berpamitan.

"Lain kali, jangan suka ngomong gitu lagi ya, Dek?" katamu begitu kita masuk ke dalam mobil.

"Ngomong apa?"

"Ngeluhin makanan. Kalo suka dan masih bisa dimakan, ya dimakan. Kalo ga suka, yaudah, ga usah dimakan. Tapi, jangan dikeluhin."

"Aku nggak ngeluh kok tadi, cuma ngasih tau aja," balasku dengan sewot.

Bukannya terpancing, kamu malah tertawa geli.

"Istriku sayang," panggilmu. "Rasulullah ga pernah loh ngajarin buat ngeluhin makanan. Kan makanan sama minuman itu nikmat dari Alloh."

Sesaat, aku terdiam.

"Jadi, itu sebabnya kalo aku masak keasinan atau hambar, mas tetep makan dan ga pernah ngeluh?" tanyaku kemudian. Mulai ada rasa bersalah yang muncul di dadaku sekarang.

Kamu tersenyum.

"Lagipula, kita juga harus jaga perasaan yang udah susah payah masakin, yang udah milih tempat, yang udah bayarin," lanjutmu.

"Jadi, kalo mas bawain pulang makanan terus aku bilang ga enak, ini, itu, mas sebenernya kecewa, ya?" tanyaku dengan nada bersalah.

"Yaa.. kadang," jawabmu.

"Aaaa.. maafin aku ya, Mas?" tanyaku.

"Iya. Jangan diulangi lagi, ya?" katamu sambil mengacak puncak kepalaku.


Sukoharjo, 28 Mei 2019
#TakEnak #30CeritaRamadan2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil