Baju Baru

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (dok. Pribadi)


"Ke toko yang di sana yuk, Dek. Bajunya bagus-bagus, loh," ajakku sambil menunjuk toko pakaian anak yang ada di ujung.

Kemarin aku tak sempat membeli baju baru untuk lebaran tahun ini. Untungnya, di bandara ada toko baju bermerk yang biasa kubeli. Jadi kupikir sambil menunggu jam keberangkatan, aku bisa mengajaknya berbelanja di sini.

Anak kecil itu menggeleng lalu tiba-tiba menghentikan langkah, membuatku sedikit limbung karena sebelah tanganku ada di genggaman tangan kirinya. Mau tak mau aku ikut berhenti.

"Ada apa?" tanyaku.

Dia menatapku. "Ayo ke ruang tunggu saja, bu."

"Adek capek?" Kali ini aku berjongkok di hadapannya menyejajarkan mataku dengan matanya.

Dia menggeleng. "Ayo menunggu pesawat di sana saja."

"Kan kita belum jadi beli baju lebaran buat adik," kataku beralasan.

"Adik ga pengen baju baru. Tahun lalu kan sudah ada."

"Ya itu kan tahun lalu. Tahun ini kan belum. Masak adik ga pengen pakai baju baru di hari lebaran?" bujukku.

Dia menggeleng. "Kata ibu guru, lebaran itu ga harus beli baju baru, Ibu. Yang penting pakai baju yang bersih, sopan, menutup aurat."

Dia tak salah, sih. Tapi, masak di hari lebaran, di waktu semua keluarga besar berkumpul, hanya anakku yang tak pakai baju baru? Di mana nanti harus kutaruh mukaku? Gengsi lah. Nanti dikira aku tak mampu membelikannya baju baru.

"Ayo, Ibu. Kita ke sana saja."

Ya sudahlah. Daripada nanti dia rewel, lebih baik kuturuti saja. Toh baju baru masih bisa kubeli besok begitu sampai di Solo. Yang penting bajuku sendiri sudah terbeli.

"Itu baju baru ibu?" tanyanya sambil menunjuk tas karton berisi dress yang ada di genggamanku.

Aku mengangguk.

"Kan baju ibu masih banyak. Kenapa beli terus? Itu namanya boros, Ibu. Pemboros itu temannya setan, loh," celotehnya sebelum kemudian berlari meninggalkanku untuk mendatangi ayahnya yang duduk di salah satu kursi tunggu.


Solo, 7 Juni 2019
#BajuBaru #30CeritaRamadan2019 #UtangCerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dari Jendela Bus

Bulan Separuh

The World is On Fire, Tentang Serial Daredevil